Sumber Gambar : http://cdn2.tstatic.net
Awal kisah berasal dari rumah tua yang dulu pernah aku dan ayahku tinggali. Diumur 9 tahun saat pertama kali aku tinggal di rumah tersebut, entah mengapa aku sudah merasa sangat tidak nyaman. Ayahku mengetahui akan hal itu. Namun ayahku hanya berkata "lama-kelamaan kau akan terbiasa nak". Karena perkataan ayahku aku memaksakan diri agar tetap bisa tinggal di rumah itu. Disuatu malam, aku terbangun dari tidurku. Seperti biasa, aku langsung menuju dapur dan mengambil segelas air untuk menghilangkan dahagaku. Disana kulihat pembantu rumahku sedang menyiapkan makanan entah untuk apa dan untuk siapa dia menyiapkannya ditengah malam. Dengan tanpa berpikir panjang aku menanyakan kepada dia "Bi, kenapa sudah larut malam begini bibi belum pulang? dan untuk siapa makanan itu?". Dia hanya menatapku sambil setengah tersenyum. Entah kenapa, seketika buku kudukku berdiri. Spontan aku berbalik badan dan menuju ke kamarku kembali untuk tidur. keesokan harinya kuceritakan itu kepada ayahku. Tapi ayahku hanya berkata "Lain kali kamu makan dan minum dulu sebelum tidur agar tidak terbangun tengah malam lagi". Pikirku heran karena ayahku hanya merespon begitu.
Keesokan harinya, dihari liburku seperti biasa aku terbagun sendiri karena ayahku telah berangkat ke kantor lebih awal. Lalu kulanjutkan mandi pada pukul 7 pagi. Ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat pembantu itu seperti tadi malam dan ditempat yang sama sedang menyiappkan makanan. Kudekati dan kulihat apa makanan apa yang sedang disiapkan. Aku terheeran-heran ketika yang kulihat hanyalah daun bawang dan tidak ada yang lainnya. Seketika ku berkata "Kenapa hanya ada daun bawang disini? siapa yang akan makan hanya dengan daun bawang?" . Pembantu itu melirik ke arahku dan entah mengapa dia malah berbicara sesuatu yang tidak jelas. Lalu ku tinggalkan saja pembantu itu dan berfikir untuk mengadukannya kepada ibuku. Kuceritakan hal itu, dengan seketika ibuku mengambil telepon dan menelepon seseorang. Entah siapa yang ibuku telepon. setengah jam kemudian, datanglah seorang dokter jiwa. Dari situ ku tahu kalau yang ditelepon ibuku adalh dia. Entah untuk apa ibuku menelepon dokter itu. Mungkin dokter itu akan memeriksa pembantu rumah ini, pikirku. Namun seketika aku terkejut karena yang ibuku bicarakan bersama dokter adalah aku. Dengan kesal dan terheran-heran, ku berfikir mengapa aku yang dibicarakan mereka padahal aku ini jelas-jelas masih waras. Sorenya ketika ayahku pulang, kuceritakan apa yang telah terjadi di hari ini. Tiba-tiba ayahku berkata "Kemasi barang-barangmu dan kita pergi malam ini juga" dengan nada panik dan tergesa-gesa. "Untuk apa kita pergi yah?" tanyaku kembali. "Sudah jangan membantah, kemasi saja" .Kemudian perilah aku bersama ayahku menggunakan mobil. Ketika mesin mobil mulai dihidupkan, aku beertanya "bagaimana dengan ibu dan pembantu itu?" dengan nada panik ayahku menjawab "Itulah mengapa ita harus pergi dari rumah ini. Kita tidak mempunyi pembantu nak, dan ibumu sudah meninggal sejak kamu berumur 1 tahun. Seketika ku merinding saat mendengarnya. Dan aku menoleh ke kamarku. Tepat di jendela kamarku ku lihat1 sosok perempuan yang selama 8 tahun ku anggap ibuku dan 1 sosok perempuan lain yang selama 4 bulan ku kira pembantuku teryata HANTU sedang tersenyum dengan bibir melebar ke pipi. Terlihat sangat menyeramkan.
Tag: cerita pendek horor, cerita seram, cerita creepypasta, cerita menakutkan, cerpen horor, cerpen misteri, certita pendek misteri, cerita hantu
0 komentar:
Post a Comment